Hikmah Sabar dan Syukur Petugas Kebersihan
Terlintas
dibenak ketika mendengar julukan ‘tukang sapu’ yang terpikirkan secara spontan
adalah lelah, panas, bau, kotor, dan memalukan. Rasa nyaman dan enak bahkan
jauh dari bayangan. Namun apakah kalian mengetahui dibalik kenyamanan serta kebersihan
nan minim sekali ada sosok hebat yang berusaha menahan perihnya demi keluarga?.
Ketika di perjalanan menuju kampus tepatnya di
sekitar lingkungan UI yang tak jauh dari halte bus tempat para mahasiswa
menunggu bus dan turun untuk berjalan melewati krangkeng UI atau biasa dikenal
dengan lapangan UI.
Langkahku terhenti ketika melihat seorang bapak
memakai baju khusus sambil memegang peralatan seperti, sapu, dan serok untuk
mengumpulkan sampah ditambah gerobak
yang siap mengangkut tumpukan sampah kotor dari berbagai jenis.
Pernahkah kalian membayangkan bila di
lingkungan kita tak ada petugas kebersihan baik di sekolah, kampus, jalanan,
kantor, dan lainnya. Apakah kita akan merasa bersih dan nyaman? Mungkin selama
ini kita hanya berpikir pekerjaan tersebut tidak layak karena harus berani
kotor serta menahan rasa malu dalam diri, terutama bila posisi sosok itu adalah
orang tua kita sendiri.
Jamhuri pria kelahiran 1972 sudah bekerja di
kampus sejak tahun 2002 merupakan seorang tukang sapu atau petugas kebersihan
yang setiap hari menyapu dedaunan dan sampah berserakan lainnya di pinggir
jalan. Latar belakang Pendidikan yang ia miliki bukanlah masalah baginya,
begitupun dengan pekerjaan sebagai petugas kebersihan tak menyulutkan semangat
yang ia miliki demi menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan.
Setiap pukul 05.30 pagi ia sudah berada di
kampus untuk menunaikan tanggung jawabnya sebagai petugas dan juga kepala rumah
tangga dalam mencari nafkah untuk anak dan istri. Saat pertama kali bekerja
sebagai petugas kebersihan ia merasa malu terhadap diri sendiri, ia juga ingin
bekerja di tempat lain yang mungkin layak dan nyaman, tapi ia menahan egonya
untuk tetap mensyukuri pekerjaan tersebut.
Menurut Jamhuri, ia memilih pekerjaan dibidang kebersihan karena ia yakin
kebersihan sebagian dari iman dan itulah tekanan yang dirasakan Jamhari
sehingga bertahan di posisi tersebut. Karena prinsip dalam hidup harus
memilih,”antara dunia dan akhirat karena ketika ilmu dunia itu pasti akan mati,
sedangkan pilihan hidup kita menuju akhirat,” ujar pria sebagai petugas
kebersihan. Begitu mulia dan tenang pemaparan yang disampaikan hingga membuatku
kagum akan profesi dan kesabaran beliau.
Jamhuri juga belajar dari hidup susah. Menurut
ia kesusahan itu ternyata menambah nikmat lebih banyak dampaknya dibanding
kesenangan, itulah pribadi Jamhuri. Oleh karena itu, inilah alasannya mengapa
ia bekerja sebagai petugas kebersihan. Dari pekerjaan ini ia rela menyapu daun
yang tadinya sudah bersih di jalan karena disapu kemudian daun itu berguguran
kembali dan dengan sabarnya ia membersihkan lagi, di sinilah titik kesabaran
dari ujian yang ia alami, perkataan orang lain yang mencemooh pekerjaannya tak
ia hiraukan karena ia hanya mengharapkan
agar selalu bersyukur dan dapat memetik hikmah.
Menurut jamhuri cakupan wilayah kampus cukup
luas sehingga tak sepadan terlebih lagi gaji yang jauh dari kata cukup, tapi ia
menerimanya dengan nikmat dan hati yang nyaman itulah membuat ia merasa
bersyukur akan hikmahnya. Keluhan dari pandangan orang tidak menjadi tolak
ukur. Memang profesi tersebut harus sabar, berani kotor dan melawan rasa jijik
terhadap kotornya sampah di lingkungan kita dan dari pengalaman itu banyak
orang tak ingin mengalami demikian.
Hal menarik yang seperti itulah tak pernah
terpikirkan oleh kita semua. Dibalik badan kuat seorang petugas kebersihan
terdapat jiwa besar untuk menolong yang tak bisa dimiliki semua orang.
Ketetapan takdir pekerjaan tukang sapu atau
petugas kebersihan di area kampus tak pernah direncanakan oleh Jamhuri
sebelumnya. Pekerjaan ini sudah ditetapkan oleh Allah, namun cobaan dan pilihan
untuk menjalani bidang tersebut harus diiringi oleh hati nurani yang ikhlas.
(https://bandungberita.com/hikmah-sabar-dan-syukur-petugas-kebersihan/)
1 komentar
Tetap semangat 👍👍
BalasHapus