Melihat Hikmah dari Maulid Nabi Muhammad Saw.

 



Bogor— Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallahu’alaihi Wasallam (Saw) merupakan salah satu momen terpenting dalam sejarah Islam sepanjang masa. Maulid Nabi yang tercatat setiap tanggal 12 Rabiul Awal mempunyai makna dan hikmah yang besar bagi umat Islam. salah satunya untuk mengingat jejak dan napak tilas kehidupan serta perjuangan seorang manusia yang mulia, yaitu Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw. Merupakan manusia teladan (uswah hasanah) yang diberikan oleh Allah SWT. Untuk dijadikan suri teladan yang baik sebagai pembawa risalah sekaligus menyempurnakan akhlak manusia.

Dilansir dari berbagai sumber kata Maulid sendiri diambil dari bahasa Arab, yakni walada – yalidu yang artinya kelahiran, jadi arti dari Maulid Nabi adalah di mana dilahirkannya seorang baginda Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, banyak sekali peristiwa luar biasa yang terjadi menjelang kelahiran manusia yang mulia ini, yaitu runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran Romawi, padamnya api kaum majusi, hancurnya gereja-gereja, air Danau Sawah di Persia yang dikultuskan menyusut, tanah di kota Mekkah tumbuh subur, dan bumi begitu bercahaya. Peristiwa itu terjadi karena bumi dan sekitarnya menyambut kelahiran Nabi akhir zaman ini, yang mana sebelumnya telah terjadi percakapan antara bumi dan langit dengan menyombongkan kekayaan yang ada di dalamnya. Namun semua itu sirna saat bumi membanggakan dirinya dengan hadirnya Nabi Muhammad Saw. Sebagai penduduk bumi.

Sebagai umat muslim, tentunya sangat bangga karena telah terpilih menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad Saw. Meskipun kita belum pernah berjumpa, mendengar suaranya ataupun melihat wajahnya secara langsung, namun beliau sudah sangat mencintai umatnya. Namun se-yogyanya Rasulullah sangat merindukan umatnya sebagai saudaranya. Pernah dikisahkan suatu ketika baginda Rasul menangis, sontak para sahabat pun bertanya,”Kenapa Engkau menangis wahai baginda Rasul ?” kemudian beliau menjawab,”Aku ingin sekali berjumpa dengan saudara-saudaraku.”

Begitulah beliau, betapa besar cintanya kepada umatnya, bahkan ketika beliau sakaratul maut dan merasakan sakit yang luar biasa beliau tak pernah berhenti memanggil dan mengingat ummatii, ummatii, ummatii dan tidak hanya sampai di situ, beliau pun menyampaikan pesan kepada malaikat Jibril as. Jangan sampai sakitnya sakaratul maut ini ditimpakan kepada ummatku. Cukup hanya aku saja yang merasakan sakitnya sakaratul maut ini.

Rasulullah Muhammad Saw. Adalah manusia yang sangat sempurna dan teladan. Semua sikap dan tutur katanya begitu lembut dan sangat merindukan umatnya. Lantas apakah kita sudah merindukannya atau mencintainya ? sungguh cinta Rasulullah kepada umatnya lebih besar daripada rasa cinta umatnya kepada beliau.

Maka dari itu, kita sebagai umatnya diperintahkan oleh Allah Swt. Untuk bersholawat kepadanya sebagaimana firman-Nya :

“Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56).

Demikianlah hikmah dari Maulid Nabi Muhammad Saw. Jika kita cinta dan rindu kepada beliau, maka perbanyaklah shalawat kepadanya. Mulialah dirimu wahai Kekasih Allah.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan berikan balasan kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim). 

 

You Might Also Like

0 komentar