Betapa sulitnya dirimu
untuk diterka
Segala sikap yang kauberi
membuatku bertanya-tanya
Akhirnya aku mengetahui
segala hal tentangmu.
Tiba saatnya senja mulai
meredup
Ketika kubersua di jalan
pulang, biarlah…
Biar aku menempuhnya
seorang diri
Takkan ada hirauan atas
redupnya senja.
Kala itu cahaya menyinari
belantara gemintang
Takkan ada yang
menggubris walau senja binasa
Aku percaya kala itu kau
akan baik-baik saja
Kelak kau akan menemukan
seluruh jawaban.
Tak perlu bersedih, cukuplah
tersenyum
Tak harus bersedu kala hatimu
pilu
Cukuplah senyum dalam damai
Bersama hati yang tenang.
Sebab…
Akan kauresapi aku dalam
setiap doa
Akan kutemui dirimu dalam
setiap lamunan
Percayalah suatu hari
nanti aku akan pulang.
Kendati lidahku kelu
menyapamu
Senyum ini selalu
tersimpan untukmu
Teruntuk kamu, yang sedang
menata di sana
Mohon diri, aku pamit
sejenak sebelum kausempat mencelikkan mata.